Pulau Bangka yang terletak di bagian timur Sumatera merupakan bagian dari Kepulauan Sunda Besar yang secara biogeografi terbentang pada salah satu wilayah zoogeografi yang paling menarik di dunia, yaitu kepulauan Indonesia-Malaysia. Kepulauan Sunda Besar secara geologi relatif baru, muncul dari permukaan laut sejak 15-30 juta tahun yang lalu sebagai hasil aktivitas tektonis dan vulkanis. Kepulauan ini terdiri dari sekitar 17.000 pulau yang terbentang sepanjang 5.000 km di khatulistiwa, di antara daratan Asia dan benua Australia. Pulau Bangka sendiri terbentuk akibat gerakan melipat dan meretak, terbentuk potongan-potongan di bagian pantai timur Sumatera yang membentuk suatu deretan pulau-pulau kecil (Kepulauan Riau dan Lingga) serta dua pulau besar (Bangka dan Belitung).
Biogeografi paparan sunda menyimpan keanekeragaman hayati yang tinggi dengan 15.000 jenis tanaman endemik dan 701 jenis vertebrata endemik. Tingkat endemisitas beberapa jenis satwa seperti burung mengalami peningkatan seiring dengan semakin tingginya elevasi. Namun tingkat keragaman semakin meningkat jumlahnya di kawasan dataran rendah dibandingkan dataran tinggi, fenomena ini ditemukan terhadap kelompok tanaman, keragaman burung, dan primata.
Pulau Bangka dan Belitung hampir selalu bersatu secara geologi dengan Sumatra; maka dapat diprediksi bahwa variasi spesiesnya tak akan jauh berbeda dengan Sumatra. Selain itu, jenis flora fauna yang ada di Pulau Bangka dan Belitung juga mirip dengan jenis-jenis di Kalimantan dengan tingkat, misalnya di Pulau Bangka dan Belitung dijumpai hutan kerangas yang umumnya juga ada di Kalimantan. Berdasarkan pada jumlah dan jenisnya flora fauna di Pulau Bangka sangat khas dan beragam. Salah satu pohon dengan nama lokal Nyatoh (Palaquium bancanum) dan primata khas yaitu Mentilin (Cephalophacus bancanus) telah ditetapkan sebagai flora dan fauna identitas Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. Hanya saja keberadaan flora dan fauna tersebut semakin terancam akibat pembukaan lahan dan pembalakan liar.
Berbagai jenis flora dan fauna mendiami berbagai tipe ekosistem hutan di Pulau Bangka. Tipe hutan yang paling khas di Pulau Bangka yaitu hutan kerangas, dimana hutan ini terletak di dataran rendah, tumbuh di atas tanah berpasir yang miskin karena hara terhanyut, ditandai oleh akumulasi gambut yang dangkal. Tanahnya banyak mengandung benalu dan tanaman semak berbunga lain. Miskin jenis terutama burung, akan tetapi khas. Di hutan kerangas bererapa jenis tumbuhan yang sering dijumpai, yaitu Seru, Samak (Syzygium lepidocarpa), Nasi-nasi (Planchonella oxyedra), Sapu-sapu (Syzygium glaucum), dan Simpur (Dillenia spp.), dan kantong semar (Nephentes spp.).
Selain itu, ada juga hutan mangrove yang umumnya ditemukan di muara sungai dan pesisir pantai baik itu di pesisir barat dan timur Pulau Bangka. Jenis yang mendominasi diantaranya bakau (Rhizopora sp,), perepat (Avicinea sp.), dan pedada (Soneratia alba). Tipe hutan lainnya yang ada di Pulau Bangka, yaitu hutan semak pesisir dan hutan pantai. Tipe hutan ini hampir dijumpai di sebagian besar wilayah terutama di pesisir bagian utara sampai timur Pulau Bangka. Tipe hutan ini adalah hutan dan semak belukar yang tidak rapat dan dapat tumbuh di atas pasir yang sulit menahan air. Hutan ini ditandai oleh adanya hutan cemara (Casuarina sp.) di atas gosong pasir, mengkudu (Morinda sp.), Pandan (Pandanus spp.), dan deretan pohon kelapa (Cocos nucifera).
Itulah tadi , sedikit uraian tentang Keanekaragaman Biodiversity di Pulau Bangka.
Semoga artikel Keanekaragaman Biodiversity di Pulau Bangka yang saya bagikan dihari ini, bisa memberi manfaat buat anda semua. Oke, sampai disini dulu yaaaah....Lain kali jumpa di postingan artikel berikutnya.
Saat ini Anda sedang membaca artikel Keanekaragaman Biodiversity di Pulau Bangka dan bila artikel ini bermanfaat menurut anda tolong ya dibagikan ke rekan sanak saudara anda agar mereka juga tahu tentang hal ini, bagikan artikel ini dengan alamat link http://flrora-fauna.blogspot.com/2016/09/keanekaragaman-biodiversity-di-pulau.html
0 komentar:
Posting Komentar